Monday, December 1, 2008

Generalis dan versatilis

Untuk memenuhi tugas perkembangan teknologi komunikasi, aku mau menulis sedikit informasi tentang generalis dan versatilis.

Perbedaan generalis dan versatilis.

Generalis:

Generalis adalah orang yang tidak mendalami bidang khusus atau tidak mendapatkan pembinaan khusus. Generalis ini bisa lahir dari sekolah atau pengalaman. Orang generalis mengetahui sedikit hal tentang banyak hal. Lazimnya, generalis itu terkait dengan keahlian administratif dan manajemen (managing).

Kompetensi umum yang perlu dimiliki oleh orang generalis adalah managing things or people (resources). Yang termasuk ke dalam "things" di sini adalah informasi dan pekerjaan. Seorang generalis biasanya dituntut untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat, mensinergikan informasi, dan mengolah informasi menjadi pekerjaan. Tuntutan lainnya adalah, perlu mengetahui seluk beluk wilayah operasi pekerjaan dan detil konkrit operasional pekerjaan itu. Meskipun tidak ahli, tetapi butuh pengetahuan yang akurat untuk membuat keputusan. Sedangkan yang termasuk ke dalam cakupan "people" di sini antara lain: tentang bekerjasama, dinamika kelompok, kepemimpinan, dinamika interaksi, komunikasi atau interpersonal skill.

Versatilis:

Gartner menyebut istilah “IT versatilist”, yaitu orang-orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan menjalankan berbagai tugas yang beragam dan multidisiplin untuk menciptakan suatu pengetahuan (baru), kompetensi, dan keterkaitan (context) yang kaya dan padu guna mendorong peningkatan nilai bisnis.

Sifat sang versatilis adalah fleksibel terhadap teknologi, orientasi utamanya adalah untuk memberikan solusi sesuai kebutuhan yang diminta oleh sang customer. Versatilis bukan seorang generalis yang mengenal semua bidang dan teknologi tapi hanya kulitnya (dangkal). Versatilis tidak terlahir tiba-tiba, tapi karena pengalaman matang menjadi seorang spesialis. Versatilis juga bukan spesialis yang hanya mengerti cakupan bidang yang sempit, meskipun dalam. Versatilis adalah seorang spesialis yang berpikir lebih luas, berwawasan, matang, penuh perhitungan, mengerti tentang bisnis, orientasi kerja untuk memberi solusi, mampu bekerjasama (membangun networking) dengan orang-orang TI lain maupun non TI, dan yang pasti tidak mengkotakkan dirinya pada sebuah teknologi, tool atau platform.

Prediksi Gartner ini diperkuat oleh beberapa data, misalnya tentang 80% profesional TI di Amerika bekerja di perusahaan-perusahaan yang menerapkan TI, dan bukan perusahaan-perusahaan TI sendiri (hardware, software, service). Wajarlah seorang profesional TI dituntut untuk memiliki kemampuan verbal dalam menyampaikan konsep-konsep teknologi informasi dalam bahasa yang dimengerti oleh banyak orang. Inilah dia sang Versatilis!

Lalu, lebih baik menjadi generalis atau versatilis??

Sebenarnya itu tergantung dari pilihan kita masing-masing. Tapi, kita bisa melihat terlebih dahulu pada fenomena yang dikaji secara mendalam pada laporan khusus Gartner 2006 (Gartner Predictcs 2006 Special Report), meskipun dengan terminologi yang berbeda. Yaitu, diramalkan bahwa pada tahun 2010 pasar kerja para spesialis IT akan berkurang hingga 40%. Para spesialis (specialist) ini akan digantikan oleh versatilis (versatilist), yang mampu mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan pengalaman bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif. Dengan degree dan sertifikasi, kita mungkin akan bisa menjadi seorang spesialis dalam suatu bidang (keunggulan defacto). Tapi ternyata ini saja tidak cukup, diperlukan kemampuan verbal, komunikasi memberi solusi dan berhubungan dengan orang lain (keunggulan defacto). Ini yang disebut dengan seorang versatilis, dan versatilis bukanlah generalis yang tahu banyak hal tapi dangkal atau hanya kulit-kulitnya saja.


Jadi, bagaimana pilihan kamu?


Sumber:

www.ubb.ac.id

www.ilmukomputer.org

www.infocomcareer.com

No comments: